Lelaki Pembersih Kaca Mobil dipertigaan Lampu Merah

Kadang belajar tidak hanya kita dapat dari bangku sekolah tapi justru lebih banyak dari lingkungan dan masyarakat.Hari ini saya belajar dari seorang lelaki pembersih kaca mobil dipertigaan lampu merah.

Demi menghidupi ibu dan adik perempuannya, sebut saja Adi namanya (bukan nama sebenarnya), Adi tidak malu melakoni pekerjaanya sebagai pembersih kaca mobil dipertigaan lampu merah. Cita-cita Adi seperti kebanyakan orang lain, ingin kerja dikantoran seperti teman-temannya yang lain yang lebih beruntung.

Harapan tinggal harapan tidak mungkin disesali. Yang ada dipikiran Adi bagaimana hari ini mendapatkan uang untuk membeli makan ibu dan adiknya itu lebih dari dari cukup, tidak terbersit untuk membeli ini dan itu.

Sudah lebih dari 1 tahun Adi melakoni pekerjaan tersebut, setiap mobil yang berhenti dipertigaan tersebut karena lampu merah selalu dia bersihkan kaca mobil dengan harapan mendapatkan imbalan uang recehan. Kadang bukan uang yang Adi terima malahan cacian, hardikan terkadang dia disiram dengan air tetapi dia tetap tersenyum sambil mencari mobil yang lain untuk dibersihkan.

Hinaan dan makian orang tidak menyurutkan niatnya mencari nafkah yang ada dipikirannya mau di kasih makan apa ibu dan adik saya hari ini?

Kalau mau dituruti Adi tidak mau melakoninnya. Makian, hinaan tidak menyurutkan semangat Adi, yang terlihat dari sorotan matanya semangat dan sebuah senyuman. Tak selamanya Adi mendapatkan perlakuan kasar, masih ada orang yang baik yang baik yang dengan ikhlas memberi uang atas jasanya. Adi mempunyai harapan suatu saat dia dapat membahagiakan ibu dan adik perempuan satu-satunya. Sambil menangis Adi bercerita ingin membuatkan rumah yang bagus untuk ibu dan adiknya dan menyekolahkan adiknya sampai sarjana. Dia tidak mau nasib adiknya sama seperti dia. Cukuplah dia yang susah asal Ibu dan Adiknya Bahagia.

Related Posts by Categories