Bayu Anak Kecil Penjajah Kue Kering

Meluangkan waktu sejenak dihari yang begitu indah sembari membuka jendela menghirup udara pagi....... sambil menikmati sentuhan sang surya. Kadang belajar tidak hanya kita peroleh dari bangku pendidikan, dunia kerja, keluarga tetapi lebih banyak kita peroleh dari masyarakat, pergaulan tinggal bagaimana kita menyikapi itu semua, ambil segi positif sebanyak-banyaknya dan tinggalkan segi negatifnya. So tinggal sobat yang memegang kendali :)

Hari ini saya banyak belajar dari seorang anak kecil yang berumur lebih kurang 7 tahun yang begitu polosnya sedang menjajahkan jualan kue kering di persimpangan lampu merah, sebut saja namanya Bayu. Lama saya perhatikan Bayu dari kejauhan, sambil menawarkan kuenya kepada pak sopir, penumpang yang lagi berhenti di perempatan lampu merah, kemudian di beristirahat sambil menghitung kuenya sesekali. Anak kecil seusinya mustinya bermain eehh lain dengan Bayu dia berjualan kue. Lama saya perhatikan dari kejauhan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13.00 sambil mmenghusap keringatnya dia terus menjajahkan jualanya, kemudian saya coba mendekatinya dan mendapatkan jualannya masih banyak. Bayupun menyapa saya, abang baru yaa disini, iya jawab saya, kemudian bayu berkata pantes aja bayu baru liat abang, sambil menhapus keringatnya. Anaknya bersahabat dan rama. Ternyata Bayu membantu orang tuanya berjualan karena ibunya sakit sedangkan ayahnya sudah tidak ada lagi.

Saya pun merasa iba kemudian saya ambil selembar uang 50 ribu dan saya berikan sama Bayu, diluar dugaan saya Bayu menolak uang yang saya berikan. Bayu berkata "Ibu tidak pernah mengajarkan kepada Bayu untuk meminta-minta dan dikasihani selama masih diberi kesehatan untuk berusaha,Walaupun bagaimanapun tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah, lebih baik abg beli saja jajanan Bayu pastinya ibu akan senang.Sayapun tertegun sambil berkata dalam hati sungguh mulia orang tua yang telah mendidik Bayu. Karena penasaran sayapun meminta Bayu untuk menunjukkan tempat tinggalnya. Betapa terkejutnya saya ketika mendapatkan ibu Bayu yang sedang terbaring sakit dalam sebuah gubuk di daerah pemukiman kumuh dekat pembuangan sampah. Ternyata Bayu tinggal berdua bersama ibunya setelah ditinggal mendiang ayahnya tanpa sanak saudara dan tetangga disekitarnya. Kemudian saya bawa ibunya ke rumah sakit terdekat. Setelah mendapatkan pengobatan beberapa hari ibu Bayu berangsur-angsur membaik.

Ibu beruntung mempunyai anak seperti Bayu, walaupun hidup serba kekurangan tetapi Bayu tidak pernah mengeluh, tidak pernah meminta-minta malahan dia membantu ibu dengan berjualan kue kering. Ibu Bayupun berkata, " Terima Kasih yaa nak, mungkin klo tidak ada anak, Bayu sudah jadi yatim piatu, Ibu hanya membekali Bayu dengan ilmu ahlak dan agama buat bekal dia menghadapi kehidupan ini, memang setelah ayahnya meninggal kehidupan kami serba kekurangan, jangankan buat sekolah Bayu, buat makan sehari-hari saja sudah susah, makanya ibu berjualan kue sehari-hari untuk menyambung hidup." sambil bercerita tak terasa butiran ait mata dari seorang ibu mengalir.

Sahabat hari ini mungkin kita diberi Tuhan dengan berkecukupan tetapi ingatlah sahabat diluar sana masih banyak yang hidup yang serba kekurangan, seperti Bayu anak kecil penjajah kue kering. Semoga Kita Menjadi Orang Yang Selalu Beryukur dan Selalu menghadapi kehidupan dengan optimis

Related Posts by Categories